Komposisi Hasil dan Laju Tangkap Jaring Insang Permukaan di UPTD Pelabuhan Perikanan Pantai Carocok Tarusan Provinsi Sumatera Barat

Andhini, Jessyca (2025) Komposisi Hasil dan Laju Tangkap Jaring Insang Permukaan di UPTD Pelabuhan Perikanan Pantai Carocok Tarusan Provinsi Sumatera Barat. S1 thesis, UNIVERSITAS JAMBI.

	Text Abstrak.pdf Download (138kB)
	Text COVER.pdf Download (73kB)
	Text LEMBAR PENGESAHAN.pdf Download (917kB)
	Text BAB I.pdf Download (162kB)
	Text BAB V.pdf Download (144kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (147kB)
	Text SKRIPSI .pdf Restricted to Repository staff only Download (381kB)

Abstract

Hasil tangkapan dipengaruhi oleh kemampuan alat tangkap dalam memperoleh organisme pada periode waktu tertentu yang disebut dengan laju tangkap. Sampai saat ini belum diketahui seberapa besar kinerja alat tangkap jaring insang permukaan terhadap hasil tangkapan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi hasil tangkapan, laju tangkap, frekuensi kemunculan jenis ikan serta faktor yang mempengaruhi hasil tangkapan pada jaring insang permukaan di UPTD Pelabuhan Perikanan Pantai Carocok Tarusan, Kecamatan Koto XI Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat. Materi yang digunakan yaitu hasil tangkapan jaring insang permukaan. Peralatan yang digunakan yaitu alat tangkap jaring insang permukaan, meteran, timbangan, alat tulis dan kamera. Metode yang digunakan yaitu metode survey dengan pengambilan data menggunakan purposive sampling pada 15 nelayan jaring insang permukaan yang menggunakan mesh size 2,25 inch, pengambilan data dilakukan 2 kali pengulangan dengan total sebanyak 30 trip penangkapan Hasil penelitian menunjukan bahwa total hasil tangkapan sebanyak 13 jenis ikan dengan berat 644,706 kg, yang terbagi menjadi dua yaitu hasil tangkapan utama (HTU) dengan persentase berat sebesar 74,73% dan hasil tangkapan sampingan (HTS) dengan persentase berat 25,27%. Adapun persentase hasil tangkapan dalam satuan ekor, pada HTU sebesar 89,76% dan HTS sebesar 10,24%. Nilai laju tangkap yang didapatkan sebesar 4,27 kg/jam dengan nilai tangkapan per trip sebesar 21,49 kg/trip. Disimpulkan komposisi hasil tangkapan jaring insang permukaan terdiri dari 13 spesies dengan nilai laju tangkap sebanyak 4,27 kg/jam, laju tangkap tertinggi adalah ikan kembung (Rastrelliger sp.) 2,61 kg/jam dan laju tangkap terendah adalah ikan terbang (Hirundichthys oxycephalus) 0,0004 kg/jam. Frekuensi kemunculan tertinggi adalah ikan kembung (Rastrelliger sp.) senilai 86,67%. Faktor yang mempengaruhi hasil tangkapan secara signifikan dengan trendline yang meningkat yaitu durasi pengoperasian dengan nilai P-value 0,0007. The catch is influenced by the ability of the fishing gear to obtain organisms in a certain period of time, which is called the catch rate. Until now, it is not known how much the performance of the surface gill net fishing gear affects the catch. This study aims to determine the composition of the catch, catch rate, frequency of occurrence of fish species and factors that affect the catch in the surface gill net at the UPTD Carocok Tarusan Coastal Fisheries Port, Koto XI Tarusan District, Pesisir Selatan Regency, West Sumatra Province. The material used is the catch of the surface gill net. The equipment used is the surface gill net fishing gear, meter, scales, stationery and camera. The method used is a survey method with data collection using purposive sampling on 15 surface gillnet fishermen using a mesh size of 2.25 inches, data collection was repeated 2 times with a total of 30 fishing trips. The results of the study showed that the total catch was 13 types of fish weighing 644.706 kg, which was divided into two, namely the main catch (HTU) with a weight percentage of 74.73% and bycatch (HTS) with a weight percentage of 25.27%. The percentage of catch in units of tail, in HTU was 89.76% and HTS was 10.24%. The catch rate value obtained was 4.27 kg / hour with a catch value per trip of 21.49 kg / trip. It was concluded that the composition of the surface gill net catch consisted of 13 species with a catch rate of 4.27 kg/hour, the highest catch rate was mackerel (Rastrelliger sp.) 2.61 kg/hour and the lowest catch rate was flying fish (Hirundichthys oxycephalus) 0.0004 kg/hour. The highest frequency of occurrence was mackerel (Rastrelliger sp.) worth 86.67%. The factor that significantly affected the catch with an increasing trendline was the duration of operation with a P-value of 0.0007.

Type:	Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords:	Jaring Insang Permukaan, Komposisi Hasil Tangkapan, Laju Tangkap, Frekuensi Kemunculan
Subjects:	L Education > L Education (General)
Divisions:	Fakultas Peternakan > Pemanfaatan Sumber Daya Perikanan
Depositing User:	ANDHINI
Date Deposited:	28 May 2025 06:30
Last Modified:	28 May 2025 06:30
URI:	https://repository.unja.ac.id/id/eprint/78728

Actions (login required)

View Item