Adisty, Aura Rayshanda (2025) UJI AKTIVITAS HASIL PARTISI DAUN EKOR NAGA (Rhaphidophora pinnata (L.) Schott) TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA EKSISI PADA HEWAN UJI TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus). S1 thesis, Universitas Jambi.
![]() |
Text
Abstrak Skripsi Aura.pdf Download (194kB) |
![]() |
Text
Bab I Skripsi Aura.pdf Restricted to Repository staff only Download (217kB) |
![]() |
Text
Bab IV Skripsi Aura.pdf Restricted to Repository staff only Download (497kB) |
![]() |
Text
Dapus Skripsi Aura.pdf Download (168kB) |
![]() |
Text
ilovepdf_merged (2).pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
![]() |
Text
Cover Skripsi Aura.pdf Download (153kB) |
![]() |
Text
Pengesahan.pdf Download (349kB) |
Abstract
ABSTRAK Latar Belakang. Kulit berfungsi sebagai pelindung tubuh dan sangat rentan terhadap luka. Luka eksisi adalah jenis luka yang terjadi akibat pemotongan jaringan dengan benda tajam, mengakibatkan kerusakan pada lapisan dermis. Penanganan luka yang tepat sangat penting untuk mencegah komplikasi serta mempercepat proses penyembuhan. Daun ekor naga (Rhaphidophora pinnata) diketahui mengandung senyawa aktif seperti flavonoid, saponin, tanin, dan alkaloid yang berpotensi mempercepat penyembuhan luka. Penelitian ini bertujuan untuk menguji aktivitas penyembuhan luka dari hasil partisi ekstrak daun ekor naga menggunakan pelarut n-heksan, etil asetat, dan sisa/air terhadap penyembuhan luka eksisi pada tikus (Rattus norvegicus). Metode. Ekstraksi daun ekor naga menggunakan metode maserasi dengan pelarut metanol, lalu dipartisi menggunakan pelarut n-heksan, etil asetat, dan sisa/air. Dilanjutkan dengan pengujian aktivitas penyembuhan luka eksisi pada hewan uji tikus putih Jantan (Rattus norvegicus). Hewan uji dibagi menjadi lima kelompok, yaitu kontrol negatif (vaselin), kontrol positif (Bioplacenton), P1 (Ekstrak n-heksan), P2 (Ekstrak etil asetat), P3 (Ekstrak Sisa/Air) dengan masing-masing konsentrasi 3%. Luka eksisi dibuat pada punggung tikus dan diamati penyembuhannya selama 15 hari secara makroskopis dan histologis dengan melihat kolagen dan jaringan ikat yang terbentuk. Hasil. Ekstrak etil asetat menunjukkan aktivitas penyembuhan luka terbaik dengan rata-rata 94,09%, dibandingkan ekstrak n-heksan (86,69%) dan ekstrak sisa/air (85,45%). Secara histologis, ekstrak etil asetat menghasilkan struktur jaringan yang lebih teratur, menyerupai jaringan normal dengan kolagen rapih dan jumlah fibroblas lebih banyak, dibandingkan n-heksan dan sisa/air. Uji ANOVA menunjukkan perbedaan yang signifikan antar kelompok (p<0,05). Kesimpulan. Ekstrak hasil partisi daun ekor naga Rhaphidophora Pinnata (L.) Schott) memiliki aktivitas mempercepat proses penyembuhan pada luka.
Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Luka Eksisi, Rhaphidophora Pinnata (L.) Schott), Tikus, Persentase Kesembuhan. |
Subjects: | R Medicine > RS Pharmacy and materia medica |
Divisions: | Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan > Farmasi |
Depositing User: | ADISTY |
Date Deposited: | 07 Jul 2025 03:36 |
Last Modified: | 07 Jul 2025 03:36 |
URI: | https://repository.unja.ac.id/id/eprint/81458 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |