Anas, Hazuar (2025) OPTIMALISASI RETENSI AIR DAN HASIL KACANG TANAH PADA INCEPTISOL AKIBAT PEMBERIAN KOMPOS BERBAHAN KOTORAN SAPI DAN GAMAL. S1 thesis, UNIVERSITAS JAMBI.
![]() |
Text
ABSRAK.pdf Download (10kB) |
![]() |
Text
BAB I.pdf Restricted to Repository staff only Download (112kB) |
![]() |
Text
BAB V.pdf Download (6kB) |
![]() |
Text
COVER.pdf Download (11kB) |
![]() |
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (138kB) |
![]() |
Text
SKRIPSI _HAZUAR ANAS.pdf Restricted to Repository staff only Download (3MB) |
![]() |
Text
HALAMAN PENGESAHAN.pdf Download (889kB) |
Abstract
Tanah Inceptisol memiliki potensi cukup besar untuk dimanfaatkan dalam budidaya pertanian, namun memiliki kendala dalam hal sifat fisik tanah yang kurang mendukung, seperti kandungan bahan organik rendah, bobot volume tinggi, dan porositas rendah. Karakteristik tersebut menyebabkan kemampuan tanah dalam menahan dan menyimpan air menjadi terbatas, sehingga memengaruhi ketersediaan air bagi tanaman, khususnya tanaman kacang tanah. Salah satu upaya untuk memperbaiki kondisi tersebut adalah dengan pemberian bahan organik berupa kompos berbahan dasar kotoran sapi dan daun gamal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian kompos kotoran sapi dan gamal terhadap retensi air tanah Inceptisol serta hasil tanaman kacang tanah. Penelitian dilaksanakan di Desa Tangkit, Kecamatan Sungai Gelam, Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi, pada bulan September hingga Desember 2024. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 5 perlakuan dan 5 ulangan, yaitu K0 (kontrol), K1 (5 ton/ha), K2 (10 ton/ha), K3 (15 ton/ha), dan K4 (20 ton/ha), sehingga terdapat 25 unit petak percobaan. Variabel yang diamati meliputi bahan organik tanah, bobot volume, total ruang pori, kadar air kapasitas lapang (pF 2,54), kadar air titik layu permanen (pF 4,2), kadar air tersedia, tinggi tanaman, dan hasil panen kacang tanah. Hasil penelitian menunjukkan pemberian kompos kotoran sapi dan gamal hingga dosis 20 ton/ha terbukti mampu mengoptimalkan sifat fisik tanah Inceptisol, ditunjukkan dengan peningkatan kandungan bahan organik, penurunan bobot volume, serta peningkatan total ruang pori tanah. Retensi air tanah pada kapasitas lapang (pF 2,54), titik layu permanen (pF 4,2), dan kadar air tersedia mengalami peningkatan, meskipun belum seluruhnya optimal. Perlakuan terbaik diperoleh pada dosis 20 ton/ha yang menghasilkan kadar air tersedia dan hasil kacang tanah tertinggi sebesar 1,11 ton/ha
Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Inceptisol, kompos kotoran sapi, gamal, retensi air, kacang tanah |
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Depositing User: | HAZUAR ANAS |
Date Deposited: | 10 Jul 2025 06:40 |
Last Modified: | 10 Jul 2025 06:40 |
URI: | https://repository.unja.ac.id/id/eprint/83089 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |