Sari, Welsa Laudia (2025) Kesantunan Berbahasa pada Penutur Bahasa Kerinci di Desa Baru Sungai Tutung Kecamatan Air Hangat Timur. S1 thesis, Universitas Jambi.
![]() |
Text
COVER.pdf Download (236kB) |
![]() |
Text
FULL SKRIPSI.pdf Download (1MB) |
![]() |
Text
LEMBAR PENGESAHAN.pdf Download (276kB) |
![]() |
Text
BAB 1.pdf Download (211kB) |
![]() |
Text
BAB V.pdf Download (166kB) |
![]() |
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (190kB) |
![]() |
Text
FULL SKRIPSI.pdf Download (1MB) |
Abstract
Penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk-bentuk kesantunan berbahasa pada penutur Bahasa Kerinci di Desa Baru Sungai Tutung Kecamatan Air Hangat Timur, berdasarkan keenam maksim sopan santun dari Leech yaitu maksim kearifan, maksim kedermawanan, maksim pujjian, maksim kerendahan hati, maksim kesepakatan, dan maksim simpati. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari tuturan sehari-hari Masyarakat Desa Baru Sungai Tutung. Sumber data diambil dari Masyarakat Desa Baru Sungai Tutung. Teknik pengumpulan data yaitu teknik rekam, teknik bebas libat cakap, teknik catat, dan teknik observasi. Teknik analisis data dilakukan dengan mereduksi data, menyajikan data dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian menemukan bahwa terdapat bentuk mematuhi maksim prinsip sopan santun dan bentuk melanggar prinsip sopan santun. Adapun bentuk mematuhi maksim kesantunan sebanyak 41 tuturan prinsip sopan santun dari teori Leech yang terbagi menjadi 10 tuturan maksim kebijaksanaan, 7 tuturan maksim kedermawanan, 8 tuturan maksim pujian, 2 maksim kerendahan hati, 4 maksim persetujuan dan 10 maksim kesimpatian. Selanjutnya ditemukan prinsip melanggar sopan santun yakni sebanyak 5 tuturan. 1 tuturan melanggar maksim kebijaksanaan, 2 tuturan melanggar maksim kerendahan hati dan 2 tuturan melanggar maksim persetujuan. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kesantunan berbahasa di Desa Baru Sungai Tutung Kecamatan Air Hangat Timur Kabupaten Kerinci sudah memenuhi prinsip kesantunan. Dapat disimpulkan bahwa maksim yang lebih banyak ditemukan yakni maksim kebijaksanaan dan maksim simpati karena maksim kebijaksanaan dan maksim simpati lebih banyak ditemukan dalam interaksi sehari-hari, karena dalam berinteraksi orang-orang cenderung berusaha menunjukan sikap saling menghargai, menghindari konflik, dan berusaha menempatkan kepentingan orang lain di atas kepentingan diri sendiri.
Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Pragmatik, Kesantunan, Prinsip Sopan Santun |
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > Pendidikan Bahasa dan Sasra Indo |
Depositing User: | Sari |
Date Deposited: | 14 Jul 2025 06:41 |
Last Modified: | 14 Jul 2025 06:41 |
URI: | https://repository.unja.ac.id/id/eprint/83995 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |