Respon Berbagai Varietas Tanaman Ubi Jalar (Ipomoea batatas L.) Terhadap Waktu Pemangkasan Pucuk

Putri, Linda (2025) Respon Berbagai Varietas Tanaman Ubi Jalar (Ipomoea batatas L.) Terhadap Waktu Pemangkasan Pucuk. S1 thesis, UNIVERSITAS JAMBI.

	Text abstrak ringkasan.pdf Download (121kB)
	Text BAB 1.pdf Download (294kB)
	Text BAB 5.pdf Download (7kB)
	Text cover (2).pdf Download (8kB)
	Text dapus.pdf Download (146kB)
	Text lembar pengesahan.pdf Download (1MB)
	Text SKRIPSI LINDA AMANDA PUTRI.pdf Restricted to Repository staff only Download (3MB)

Abstract

Ubi jalar (Ipomoea batatas L.) atau ketela rambat ialah tanaman umbi yang banyak dibudidayakan di Indonesia.Tanaman ini tidak hanya digunakan sebagai bahan pangan tetapi juga mampu menghasilkan daun hijauan (brangkasan) yang bisa dimanfaatkan untuk pakan ternak. Produksi ubi jalar di Provinsi Jambi menurut Direktorat Jendral Tanaman Pangan (2023) mencatat perkembangan produktivitas tanaman ubi jalar terus mengalami peningkatan dari tahun 2019 sebesar 36,69 ton ha- 1 hingga tahun 2021 sebesar 45,88 ton ha-1, namun mengalami penurunan pada tahun 2022 menjadi 23,09 ton ha-1. Penurunan produktivitas ini sejalan dengan menurunnya hasil produksi pada tahun 2022 yang menjadi 28.066 ton. Terjadinya penurunan jumlah produksi tanaman ubi jalar ini dapat disebabkan oleh teknik budidaya yang dilakukan kurang tepat, sehingga produksi tanaman ubi jalar tidak optimal. Salah satu upaya untuk dapat menghasilkan umbi secara optimal dengan dilakukan pemangkasan untuk mengurangi laju pertumbuhan vegetatif, karena laju pertumbuhan vegetatif yang tidak diimbangi dengan pertumbuhan generatif ubi jalar akan menurunkan hasil produksi umbi. Penelitian ini dilaksanakan di lokasi Teaching And Research Farm Fakultas Pertanian Universitas Jambi. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan maret 2025 sampai dengan bulan Agustus 2024. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak kelompok faktorial (RAKF) dengan menempatkan waktu pemangkasan sebagai faktor pertama dan varietas sebagai faktor kedua dengan 3 kali ulangan. Faktor pertama terdiri dari waktu pemangkasan (P) dengan 3 taraf yaitu: P0 (Tidak dipangkas), P1 (Pemangkasan pada umur 60 HST), P2 (Pemangkasan pada umur 90 HST). Faktor kedua adalah Varietas meliputi : V1 (Antin-2-3), V2 (Sari), V3 (Beta-2). sehingga terdapat 9 kombinasi perlakuan dengan 3 kali ulangan sehingga didapatkan 27 plot penelitian. Setiap plot penelitian terdiri dari 10 tanaman sehingga jumlah seluruh tanaman yaitu 270 tanaman. Setiap plot penelitian diambil 3 tanaman sebagai sampel. Variabel yang diamati adalah Jumlah umbi per tanaman, bobot umbi per tanaman, dan diameter umbi per tanaman. Data dianalisis secara statistik menggunakan Anova dan dilanjutkan dengan uji DMRT pada taraf α=5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat respon yang berbeda pada setiap varietas tanaman ubi jalar terhadap waktu pemangkasan pucuk pada variabel bobot umbi dan diameter umbi.Varietas Sari dan Varietas Antin-2 menunjukkan respon optimal terhadap pemangkasan pada umur 60 HST untuk menghasilkan diameter umbi terbesar dan bobot umbi tertinggi, sedangkan Varietas Beta-2 menghasilkan bobot umbi tertinggi dan diameter terbesar pada waktu pemangkasan 90 HST. Sweet potato (Ipomoea batatas L.) is a tuber crop widely cultivated in Indonesia. According to the Directorate General of Food Crops (2023), sweet potato production in Jambi Province recorded a continuous increase in productivity, from 36.69 tons ha-1 in 2019 to 45.88 tons ha-1 in 2021. However, it declined to 23.09 tons ha-1 in 2022. This decline in productivity was accompanied by a decrease in production yield in 2022, which reached 28,066 tons. This decline in sweet potato production may be due to inappropriate cultivation techniques, resulting in suboptimal sweet potato yield. One way to achieve optimal tuber yield is by pruning to suppress vegetative growth and using superior sweet potato varieties. This research was conducted at the Experimental and Research Garden of the Faculty of Agriculture, University of Jambi. This research was conducted from March 2025 to August 2024. The experimental design used in this study was a factorial randomized block design (RAKF) with pruning time as the first factor and variety as the second factor with 3 replications. The first factor consisted of pruning time (P) with 3 levels, namely: P0 (Not pruned), P1 (Pruning at 60 HST), P2 (Pruning at 90 HST). The second factor, namely Variety, included: V1 (Antin-2-3), V2 (Sari), V3 (Beta-2). so that there were 9 treatment combinations with 3 replications, resulting in 27 research plots. Each research plot consisted of 10 plants and 3 samples per plot. The variables observed were the number of tubers per plant, tuber weight per plant, and tuber diameter per plant. Data were analyzed statistically using ANOVA and continued with the DMRT test at the α level = 5%. The results showed that there were differences in the response of each sweet potato plant variety to the time of pruning shoots on the variables of tuber weight and tuber diameter. The Sari variety and the Antin-2 variety showed an optimal response to pruning at the age of 60 HST producing the largest tuber diameter and the highest tuber weight, while the Beta-2 variety produced the highest tuber weight and the largest diameter at the time of pruning 90 HST.

Type:	Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords:	Ubi Jalar, Pemangkasan Pucuk, Varietas
Subjects:	L Education > L Education (General)
Divisions:	Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User:	PUTRI
Date Deposited:	15 Jul 2025 02:58
Last Modified:	15 Jul 2025 02:58
URI:	https://repository.unja.ac.id/id/eprint/84239

Actions (login required)

View Item