Nofo, Romdynaldo Ananda (2025) KEPADATAN INCEPTISOL PADA LAHAN BUDIDAYA KUNYIT (Curcuma domestica Val) AKIBAT PEMBERIAN PUPUK KOTORAN AYAM DAN MULSA ORGANIK. S1 thesis, Universitas Jambi.
![]() |
Text
Abstrak_ ROMDYNALDO ANANDA NOFO..pdf Download (249kB) |
![]() |
Text
BAB I_ ROMDYNALDO ANANDA NOFO..pdf Download (176kB) |
![]() |
Text
BAB V_ROMDYNALDO ANANDA NOFO.pdf Download (224kB) |
![]() |
Text
SKRIPSI Full_ROMDYNALDO ANANDA NOFO.pdf Download (2MB) |
![]() |
Text
Cover_ROMDYNALDO ANANDA NOFO-1.pdf Download (165kB) |
![]() |
Text
Daftar Pustaka_ ROMDYNALDO ANANDA NOFO..pdf Download (179kB) |
![]() |
Text
Lembar Pengesahan.pdf Download (183kB) |
Abstract
Tanah Inceptisol merupakan salah satu jenis tanah yang tersebar luas di Indonesia dan memiliki potensi besar untuk kegiatan pertanian. Namun, karakteristik fisik tanah Inceptisol seperti kepadatan tanah yang tinggi, kandungan bahan organik yang rendah, dan rendahnya total ruang pori menjadikan tanah ini kurang mendukung bagi pertumbuhan tanaman, khususnya tanaman rimpang seperti kunyit (Curcuma domestica Val). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk kotoran ayam dan mulsa organik terhadap perbaikan sifat fisik tanah Inceptisol dan hubungannya dengan pertumbuhan serta hasil tanaman kunyit. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni hingga Desember 2021 di Desa Ibru, Kecamatan Mestong, Kabupaten Muaro Jambi menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 12 kombinasi perlakuan antara tiga taraf mulsa organik (30%, 60%, dan 90%) dan empat taraf pupuk kotoran ayam (0, 5, 10, dan 15 ton ha⁻ ¹), yaitu M1P0 (mulsa 30% tanpa pupuk), M1P1 (mulsa 30% + pupuk 5 ton/ha), M1P2 (mulsa 30% + pupuk 10 ton/ha), M1P3 (mulsa 30% + pupuk 15 ton/ha), M2P0 (mulsa 60% tanpa pupuk), M2P1 (mulsa 60% + pupuk 5 ton/ha), M2P2 (mulsa 60% + pupuk 10 ton/ha), M2P3 (mulsa 60% + pupuk 15 ton/ha), M3P0 (mulsa 90% tanpa pupuk), M3P1 (mulsa 90% + pupuk 5 ton/ha), M3P2 (mulsa 90% + pupuk 10 ton/ha), dan M3P3 (mulsa 90% + pupuk 15 ton/ha). yang masing-masing diulang sebanyak tiga kali. Parameter pengamatan meliputi sifat fisik tanah (bahan organik, berat volume, total ruang pori, ketahanan penetrasi, dan kadar air tanah) serta pertumbuhan dan hasil tanaman kunyit (tinggi tanaman dan berat rimpang). Analisis data dilakukan menggunakan sidik ragam pada taraf 5% dan dilanjutkan dengan uji DMRT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi perlakuan pupuk kotoran ayam dan mulsa organik tidak memberikan pengaruh nyata terhadap kandungan bahan organik, berat volume tanah, dan total ruang pori. Namun, terdapat pengaruh nyata pada ketahanan penetrasi tanah dan kadar air, terutama pada kombinasi perlakuan mulsa 60% dengan pupuk kotoran ayam 5 hingga 15 ton ha⁻ ¹, yang memberikan hasil terbaik dalam menurunkan kepadatan tanah dan mendukung pertumbuhan tanaman kunyit. Perlakuan tersebut juga menunjukkan pengaruh positif terhadap tinggi tanaman dan berat rimpang, meskipun tidak semua parameter menunjukkan perbedaan signifikan secara statistik. Penggunaan bahan organik secara berkelanjutan disarankan untuk memperbaiki kualitas tanah Inceptisol dalam jangka panjang. Kata kunci : Inceptisol, kunyit, pupuk kotoran ayam, mulsa organik, kepadatan tanah
Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Depositing User: | NOFO |
Date Deposited: | 15 Jul 2025 03:51 |
Last Modified: | 15 Jul 2025 03:51 |
URI: | https://repository.unja.ac.id/id/eprint/84319 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |