PENGARUH TAKARAN BOKASHI ALANG-ALANG (Imperata cylindrica) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG MERAH (Allium ascalonicum. L)

Kesuma, Wardana (2025) PENGARUH TAKARAN BOKASHI ALANG-ALANG (Imperata cylindrica) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG MERAH (Allium ascalonicum. L). S1 thesis, Universitas Jambi.

[img] Text
absktrak 3.pdf

Download (113kB)
[img] Text
Bab I..pdf

Download (291kB)
[img] Text
Bab V.pdf

Download (108kB)
[img] Text
Cover.pdf

Download (54kB)
[img] Text
dapus.pdf

Download (418kB)
[img] Text
SKRIPSI WARDANA FIX DISAHKAN.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (3MB)
[img] Text
CamScanner 01-09-2025 14.21.pdf

Download (305kB)
Official URL: https://repostory.unja.ac.id/

Abstract

Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) merupakan salah satu tanaman hortikultura yang memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi. Dalam kehidupan sehari-hari bawang merah menjadi komoditas yang menguntungkan, karena diperlukan sebagian besar masyarakat Indonesia sehingga dapat meningkatkan ekonomi. Bawang merah mempunyai kemampuan menaikkan taraf hidup petani dan merupakan bahan rempah yang digunakan sebagai bumbu masak. Oleh karena itu perlu dilakukan budidaya tanaman bawang merah untuk meningkatkan produktivitas melalui pemupukan. Pupuk bokashi yang berasal dari alang- alang menjadi alternatif pupuk organic untuk memperbaiki sifat tanah. menjadi salah satu alternatif yang dapat digunakan petani untuk mengurangi penggunaan pupuk anorganik Alang-alang dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman di sekitarnya karena alang-alang memiliki daya tumbuh yang tinggi, memicu terjadinya persaingan dan membahayakan tanaman lainnya karena memiliki senyawa alelokimia. Bokhasi alang-alang mengandung total N 2,01%, total P205 2,40%, total K2O 1,25%, total Mg 1,51%, total Ca 4,58 dan C-organik 30,5%. Penelitian ini dilaksanakan di Teaching and Research Farm Fakultas Pertanian Universitas Jambi, yang terletak di Desa Mendalo Indah, Kecamatan Jambi Luar Kota, Kabupaten Muaro Jambi. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri 5 taraf perlakuan yaitu a0 : tanpa bokashi alang-alang ( 0 ton ha-1), a1 : bokashi alang-alang (10 ton ha- 1), a2 : bokashi alang-alang (20 ton ha-1), a3 : bokashi alang-alang (30 ton ha-1) dan a4 : bokashi alang-alang (40 ton ha-1). Variabel yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah daun, berat basah umbi, berat kering umbi dan jumlah umbi perbedeng. Data dianalisis secara statistik menggunakan Anova dan dilanjutkan dengan uji DMRT pada taraf α = 5 %. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian bokashi alang–alang dengan berbagai dosis pada tanaman bawang merah varietas Bima Brebes memberikan pengaruh nyata terhadap variabel tinggi tanaman pada dosis 40 ton ha-1 memberikan hasil terbaik yaitu 30,20 cm, jumlah daun pada dosis 30 ton ha-1 memberikan hasil terbaik yaitu 19,60 helai, jumlah umbi pada dosis 30 ton ha-1 memberikan hasil terbaik yaitu 8,35 umbi, bobot umbi per rumpun pada dosis 30 ton ha-1 memberikan hasil terbaik yaitu 18,56 gram, dan bobot umbi per siung pada dosis 40 ton ha-1 memberikan hasil terbaik yaitu 3,06 gram. Namun tidak berpengaruh terhadap variabel diameter umbi. Kata Kunci : Bokhasi Alang-alang ,Pertumbuhan, Hasil, Bawang Merah Shallot (Allium ascalonicum L.) is one of the horticultural crops with high economic value and plays an important role in daily life as a cooking spice. Shallot cultivation needs to be optimized through fertilization to increase productivity. One alternative organic fertilizer is bokashi made from Imperata cylindrica (alang-alang), which not only improves soil properties but also reduces dependence on inorganic fertilizers. Bokashi from Imperata cylindrica contains essential nutrients, namely total N 2.01%, total P₂O₅ 2.40%, total K₂O 1.25%, total Mg 1.51%, total Ca 4.58%, and organic C 30.5%. This research was conducted at the Teaching and Research Farm, Faculty of Agriculture, Jambi University, located in Mendalo Indah Village, Jambi Luar Kota District, Muaro Jambi Regency. The experiment used a Randomized Block Design (RBD) with five treatment levels: a0 (0 ton ha⁻¹), a1 (10 ton ha⁻¹), a2 (20 ton ha⁻¹), a3 (30 ton ha⁻¹), and a4 (40 ton ha⁻¹). Observed variables included plant height, number of leaves, number of bulbs per plot, fresh bulb weight, dry bulb weight, and bulb diameter. Data were analyzed using ANOVA and followed by DMRT at a 5% significance level. The results showed that the application of Imperata cylindrica bokashi significantly affected the growth and yield of shallot (Bima Brebes variety). The treatment of 40 ton ha⁻¹ produced the highest plant height (30.20 cm), the greatest number of leaves was obtained at 30 ton ha⁻¹ (19.60 leaves), the highest number of bulbs was at 30 ton ha⁻¹ (8.35 bulbs), the heaviest bulb weight per clump was at 30 ton ha⁻¹ (18.56 g), and the highest bulb weight per clove was at 40 ton ha⁻¹ (3.06 g). However, the treatments did not significantly affect bulb diameter.

Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: Keywords: Imperata cylindrica bokashi, growth, yield, shallot
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User: Kesuma
Date Deposited: 04 Sep 2025 02:15
Last Modified: 04 Sep 2025 02:15
URI: https://repository.unja.ac.id/id/eprint/85615

Actions (login required)

View Item View Item