Banurea, Lewlinis (2025) PENGARUH PEMBERIAN TEPUNG BIJI PALA (Myristica fragrans) SEBAGAI FEED ADDITIVE HERBAL TERHADAP BOBOT ORGAN PENCERNAAN BROILER. S1 thesis, Fakultas Peternakan.
|
Text
Skripsi Sidang Lewlinis Banurea .pdf Restricted to Repository staff only Download (565kB) |
|
|
Text
cover lewlinis.pdf Download (82kB) |
|
|
Text
Lembaran Pengesahan Lewlinis.pdf Download (102kB) |
|
|
Text
ABSTRAK LEWLINIS.pdf Download (163kB) |
|
|
Text
BAB 1 LEWLINIS.pdf Download (155kB) |
|
|
Text
BAB 5 LEWLINS.pdf Download (134kB) |
|
|
Text
DAFTAR PUSTAKA LEWLINS.pdf Download (154kB) |
Abstract
Ayam broiler merupakan ternak yang pertumbuhannya cepat dan memberikan peranan sangat penting terhadap pemenuhan kebutuhan daging. Komponen yang dapat menunjang pertumbuhan yang cepat ayam broiler tersebut yaitu nutrisi pakan, genetik, jenis kelamin, umur, penyakit, dan pola manajemen pemeliharaan. Peningkatan produktivitas broiler saat ini sangat dipengaruhi oleh kualitas maupun kuantitas ransum yang diberikan. Penggunaan feed additive alami dari buah pala (Myristica fragrans) dalam komposisi tertentu dalam pakan dianggap dapat menjadi solusi alternative pengganti feed additive sintesis, karena memiliki prinsip kerja serupa. Kandungan bahan aktif pada biji pala seperti mineral, vitamin C dan B, asam folat, riboflavin, niasin, vitamin A, dan banyak flavanoid anti-oksidan. Penelitian ini dilaksanakan di kandang percobaan Laboratorium Budidaya Hijauan dan Tanaman Pakan Fakultas Peternakan Universitas Jambi. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 08 Maret sampai 08 Mei 2025. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan 4 ulangan, setiap ulangan terdiri dari 10 ekor. Pemeliharaan dilakukan selama 5 minggu dengan perlakuan : P0 + antibiotik = Ransum basal + antibiotik tanpa tepung biji pala, P0 = Ransum basal + 0% tepung biji pala, P1 = Ransum basal + 1,5% tepung biji pala, P2 = Ransum basal + 2% tepung biji pala, P3 = Ransum basal + 2,50% tepung biji pala. . Peubah yang diamati meliputi konsumsi ransum, bobot potong, bobot hati, bobot proventrikulus, bobot ventrikulus, bobot pankreas, bobot usus halus (duodenum, jejenum, dan ileum) dan panjang usus halus (duodenum, jejenum, dan ileum). Data yang diperoleh dianalisis menggunakan sidik ragam (ANOVA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian tepung biji pala sebagai feed additive herbal dalam ransum tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap konsumsi ransum, bobot potong, bobot hati, bobot proventrikulus, bobot ventrikulus, bobot pankreas, bobot usus halus (duodenum, jejenum, dan ileum) dan panjang usus halus (duodenum, jejenum, dan ileum). Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan menggunakan tepung biji pala dalam taraf 1,5% ,2,0%, dan 2,5% sebagai feed additive alami belum mampu meningkatkan performa organ pencernaan pada ayam broiler. Kata kunci: biji pala, organ perncernaan, broiler Keterangan: 1) Pembimbing Utama 2) Pembimbing Pendamping
| Type: | Thesis (S1) |
|---|---|
| Subjects: | L Education > L Education (General) L Education > LA History of education |
| Divisions: | Fakultas Peternakan > Peternakan |
| Depositing User: | Banurea |
| Date Deposited: | 10 Nov 2025 03:45 |
| Last Modified: | 10 Nov 2025 03:46 |
| URI: | https://repository.unja.ac.id/id/eprint/87569 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |
