Ifanka, Evi (2025) Perbandingan Tokoh dan Penokohan Novel Siti Nurbaya Karya Marah Roesli Dengan Gadis Pantai Karya Pramoedya Ananta Toer. S1 thesis, UNIVERSITAS UNJA.
![]() |
Text
ABSTRAK Evi Ifanka.pdf Download (113kB) |
![]() |
Text
BAB 1 Evi Ifanka.pdf Download (176kB) |
![]() |
Text
BAB V Evi Ifanka.pdf Download (85kB) |
![]() |
Text
COVER Evi Ifanka.pdf Download (86kB) |
![]() |
Text
COVER Evi Ifanka.pdf Download (86kB) |
![]() |
Text
DAFTAR PUSTAKA Evi Ifanka.pdf Download (193kB) |
![]() |
Text
SKRIPSI EVI SASINDO UNJA REV SIDANG 2 (1).pdf Restricted to Repository staff only Download (887kB) |
![]() |
Text
1.pdf Download (188kB) |
Abstract
ABSTRAK Evi Ifanka (2025) Perbandingan Tokoh dan Penokohan Novel Siti Nurbaya Karya Marah Roesli Dengan Gadis Pantai Karya Pramoedya Ananta Toer. Dr. Dra. Warni.,M.Hum I . Sovia Wulandari,S.S.,M.Pd Kata Kunci : Tokoh dan Penokohan, Novel Siti Nurbaya, Gadis Pantai Penelitian ini membahas perbandingan tokoh dan penokohan dalam novel Gadis Pantai karya Pramoedya Ananta Toer dan Siti Nurbaya karya Marah Roesli. Kedua novel menggambarkan isu kawin paksa dalam budaya patriarki dan feodal, yang mempengaruhi nasib tokoh utama. Penelitian ini bertujuan untuk memahami persamaan dan perbedaan karakterisasi dalam kedua karya, serta memperkaya apresiasi terhadap unsur intrinsik novel sebagai cerminan realitas sosial dan sejarah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Metode ini digunakan untuk mendeskripsikan tentang perbandingan setiap peristiwa atau keadaan novel Gadis Pantai dan Siti Nurbaya yang dilihat melalui teori sastra perbandingan antara dua objek tersebut. Berdasarkan hasil penelitian mengenai “Perbandingan Tokoh dan Penokohan Novel Siti Nurbaya dengan Gadis Pantai, diketahui bahwa ditemukan persamaan dan perbedaan signifikan antara tokoh-tokoh didalam kedua novel tersebut. Persamaan terlihat pada tokoh utama yang terpaksa menikah tanpa kebebasan memilih, orang tua yang menyesal atas perjodohan paksa, serta suami yang tidak tulus dan memanfaatkan pernikahan. Perbedaan muncul dalam latar belakang sosial, karakterisasi, dan peran tokoh; Gadis Pantai digambarkan lugu dan pasif, sementara Siti Nurbaya lebih kuat dan cerdas. Ayah Gadis Pantai menikahkan anaknya demi status, berbeda dengan ayah Siti Nurbaya yang terpaksa karena masalah ekonomi. Selain itu, perbedaan juga ditemukan pada nasib akhir para suami pemeran utama, Bendoro digambarkan tetap bertahan dengan kekuasaannya, sedangkan Datuh Maringgih meninggal dengan tembakan pada dadanya. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa perbandingan tokoh dan penokohan dalam novel Siti Nurbaya dan Gadis Pantai menunjukkan adanya kesamaan pola dalam penggambaran tekanan sosial dan budaya dalam mempengaruhi perempuan dalam konteks pernikahan. Meskipun ada perbedaan dalam latar belakang dan detail karakter, kedua novel memperlihatkan bagaimana perjodohan yang diatur oleh keluarga sering kali didasarkan pada pertimbangan status dan ekonomi yang akhirnya berdampak pada kebebasan dan kebahagiaan perempuan dalam memilih pasangan. Selain itu, penggambaran tokoh suami menyoroti kritik terhadap pandangan umum tentang laki-laki ideal pada masa itu, di mana pernikahan sering kali digunakan untuk mencapai tujuan pribadi daripada didasarkan pada cinta dan kesetiaan.
Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Tokoh dan Penokohan, Novel Siti Nurbaya, Gadis Pantai |
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > Sasra Indonesia |
Depositing User: | IFANKA |
Date Deposited: | 15 May 2025 02:15 |
Last Modified: | 15 May 2025 02:15 |
URI: | https://repository.unja.ac.id/id/eprint/78357 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |