HANAFIAH, SARAS (2022) PEMERANAN LISWATI DALAM NASKAH MAINAN GELAS KARYA TENNESSE WILLIAMS SADURAN SUYATNA ANIRUN. S1 thesis, sendratasik.
![]() |
Text
coverrrrr.pdf Download (174kB) |
![]() |
Text
ABSTRAK.pdf Download (254kB) |
![]() |
Text
halaman persetujuan dan halaman pengesahan.pdf Download (256kB) |
![]() |
Text
BAB I.pdf Download (385kB) |
![]() |
Text
BAB IV.pdf Download (1MB) |
![]() |
Text
Daftar Rujukan.pdf Download (343kB) |
![]() |
Text
PEMERANAN LISWATI DALAM NASKAH MAINAN GELAS KARYA TENNESE WILLIAMS SADURAN SUYATNA ANIRUN, new-1.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
ABSTRAK Hanafiah Sarastomi, 2021. “Pameranan Liswati Dalam Naskah Mainan Gelas Karya Tennesse Williams Saduran Suyatna Anirun” Program Studi Seni Drama Tari dan Musik Jurusan Sejarah Seni dan Arkeologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jambi. Dosen Pembimbing (1) Prof.Dr. Mahdi Bahar, S.KAR.,M.HUM. (2) Mohammad Komadri, M.SN. Naskah Mainan Gelas karya Tennessee Williams saduran Suyatna Anirun menceritakan tentang seorang anak bernama Liswati dengan konsisi fisik dan mental yang abnormal, di didik dengan cara yang otoriter oleh ibunya, Arini. Hal ini didasari oleh ketakutan ibunya akan masa lalu yang menurutnya gagal. Naskah ini merupakan naskah realisme psikologi karena berangkat dari kondisi kehidupan masa lalu si pengarang dan didominasi oleh ketakutan, serta trauma konflik masa lalu tokoh di dalamnya. Peneliatian ini menggunakan metode pementasan dengan analisis naskah serta melakukan proses latihan, yakni melatih bahasa tubuh, melatih vokal, melatih ekspresi, melatih sikap tubuh, dan latihan gabungan. Hasil penelitian menunjukan visi dalam memerankan tokoh Liswati adalah memunculkan inovasi akting yang baru untuk pemeran karena masih banyak hal yang perlu digali lagi berkaitan dengan karakter Liswati, Misi dalam memerankan tokoh Liswati yaitu melalui metode akting Stanislavsky. Stanislavsky juga pencetus gaya peran realis sebagai gaya berperan yang wajar, tidak dibuat-buat dan menolak gaya bicara deklamatoris (berpuisi). Stanislavsky telah menemukan gaya peran baru yang mengarah pada penemuan gestur natural, kehalusan emosi, dengan menghilangkan efek oratorik pada gaya bicara, sebagaimana menjadi kelaziman tipikal dari pakar teater sebelumnya (Shomit Mitter, 2002). Artinya seorang pemeran harus mampu berakting secara alami di panggung. Seorang aktor ‘berakting’ namun tidak terlihat seperti sebuah “akting” atau laku yang dibuat-buat/pura-pura. Panggung pertunjukan yang menjadi pilihan pemeran adalah panggung teater arena Taman Budaya Jambi. Pertunjukan berlangsung pada hari Selasa, 19 Oktober 2021. Pertunjukan ditonton oleh 200 orang dengan kapasitas yang terpenuhi. Manajemen pertunjukan adalah proses merencanakan dan mengambil keputusan, mengorganisasikan, memimpin, dan mengendalikan sumber daya manusia, keuangan, fisik, dan informasi yang berhubungan dengan pertunjukan agar pertunjukan dapat terlaksana dengan lancar dan terorganisir, adapun beberapa struktur naskah adalah tema, penokohan, alur, dan latar. Rancangan artistik adalah kerangka konsep artistik yang akan digunakan dalam pementasan yaitu, properti mainan gelas, sapu tangan, sandal, dan hiasan rambut. Kata kunci : Pameranan Liswati, Analisis Naskah Mainan Gelas, Pertunjukan.
Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Ilmu Budaya > Seni Drama Tari dan Musik |
Depositing User: | HANAFIAH |
Date Deposited: | 09 Mar 2022 04:10 |
Last Modified: | 09 Mar 2022 04:10 |
URI: | https://repository.unja.ac.id/id/eprint/31698 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |