Almubarokah, Nadila (2024) ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DITINJAU DARI ADVERSITY QUOTIENT (AQ) PADA MATERI ARITMATIKA SOSIAL KELAS IX DI SMP N 17 KOTA JAMBI. Jurnal Pendidikan MIPA, 14 (1). pp. 163-174. ISSN 2088-0294
![]() |
Text
Skripsi Nadila Almubarokah.pdf Download (2MB) |
![]() |
Text
cover.pdf Download (13kB) |
![]() |
Text
hal.pdf Download (206kB) |
![]() |
Text
abstrak.pdf Download (7kB) |
![]() |
Text
BAB I.pdf Download (174kB) |
![]() |
Text
BAB V.pdf Download (38kB) |
![]() |
Text
DAFTAR RUJUKAN.pdf Download (84kB) |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis hasil kemampuan berpikir kritis dalam pemecahan masalah matematika pada siswa SMP ditinjau dari Adversity Quotient pada materi Aritmatika Sosial. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 17 Kota Jambi pada bulan Januari 2024. Data penelitian didapatkan dengan melakukan observasi selama kegiatan pembelajaran sebagai data awal, lalu dilakukan tes kemampuan berpikir kritis dan penyebaran angket Adversity Response Profile (ARP) sebagai data utama serta wawancara sebagai data pendukung. Setelah semua data terpenuhi selanjutnya dianalisis secara kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keenam subjek memiliki kemampuan berpikir kritis yang berbeda-beda. Siswa yang memiliki AQ tinggi (climber) memenuhi seluruh kriteria berpikir kritis FRISCO dan mampu mampu menyelesaikan permasalahan yang diberikan. Siswa dengan tipe ini tidak mudah menyerah dan berusaha semaksimal mungkin untuk mendapatkan penyelesaian dari suatu permasalahan, sehingga termasuk kategori berkemampuan berpikir kritis tinggi. Siswa yang memiliki AQ sedang (camper) memenuhi 4 kriteria dari 6 kriteria berpikir kritis FRISCO. Siswa dengan tipe ini memiliki keinginan untuk menyelesaikan suatu masalah, namun mudah merasa puas dengan pencapaiannya sehingga tidak berusaha semaksimal mungkin, siswa tidak dapat memberikan contoh soal serupa yang pernah ditemui sebelumnya dan tidak melakukan pengecekan kembali terhadap hasil pengerjaannya serta tidak memiliki alternatif jawaban lain. Siswa tersebut memiliki kategori kemampuan berpikir kritis sedang. Sedangkan siswa yang memiliki AQ rendah (quitter) hanya memenuhi 2 kriteria dari 6 kriteria berpikir kritis FRISCO. Siswa dengan tipe ini cenderung memilih untuk menghindari suatu permasalahan. Siswa quitter hanya mampu menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan dari permasalahan, tidak dapat memberikan simpulan, tidak mengecek kembali dan tidak dapat menemukan alternatif lain, sehingga siswa tersebut dikategorikan berkemampuan berpikir kritis rendah. Oleh karena itu, dari hasil penelitian tersebut Adversity Quotient sangat berpengaruh dalam menyelesaikan suatu permalahan, termasuk permasalahan matematika yang menuntut siswa menggunakan kemampuan berpikir kritisnya.
Type: | Article |
---|---|
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > Pendidikan Matematika |
Depositing User: | ALMUBAROKAH |
Date Deposited: | 20 May 2024 03:56 |
Last Modified: | 20 May 2024 03:56 |
URI: | https://repository.unja.ac.id/id/eprint/63893 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |