Laytul Febri, Yogi Laytul Febri (2021) PENGARUH PENGGUNAAN CAMPURAN KUNYIT DAN TEMULAWAK DALAM AIR MINUM SELAMA PERIODE PEMULIHAN SETELAH PEMBATASAN WAKTU MAKAN TERHADAP BOBOT ORGAN PENCERNAAN AYAM BROILER. S1 thesis, Peternakan.
![]() |
Text
SKRIPSI FULL.docx Restricted to Repository staff only Download (216kB) |
![]() |
Text
COVER.docx Download (104kB) |
![]() |
Text
LEMBAR PENGESAHAN.docx Download (15kB) |
![]() |
Text
ABSTRAK.docx Download (17kB) |
![]() |
Text
BAB 1.docx Download (18kB) |
![]() |
Text
KESIMPULAN.docx Download (14kB) |
![]() |
Text
DAPUS.docx Download (27kB) |
Abstract
PENGARUH PENGGUNAAN CAMPURAN KUNYIT DAN TEMULAWAK DALAM AIR MINUM SELAMA PERIODE PEMULIHAN SETELAH PEMBATASAN WAKTU MAKAN TERHADAP BOBOT ORGAN PENCERNAAN AYAM BROILER Yogi Laytul Febri, di bawah bimbingan Abdul Azis 1) dan Zubaidah 2) RINGKASAN Tanaman kunyit (curcuma longa linn) dan temulawak (curcuma xanthorrhiza roxb), memiliki kandungan senyawa aktif atau bioaktif yang berfungsi seperti antibiotik, Senyawa aktif tersebut adalah kurkumin dan xanthorizol yang diduga mampu mempengaruhi sistem organ pencernaan pada ayam broiler. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan kunyit dan temulawak dalam air minum selama periode pemulihan terhadap bobot organ pencernaan ayam broiler pada umur 35 hari. Penelitian ini dilaksanakan di kandang Fapet Farm Fakultas Peternakan Universitas Jambi selama 35 hari, dari tanggal 22 November sampai dengan 26 Desember 2019. Materi yang digunakan adalah 200 ekor anak ayam broiler strain Lohman, ransum broiler starter (BR-1), ransum broiler finisher (BR-2) produksi PT. Comfeed Lampung, 20 unit kandang koloni, tempat pakan, tempat minum. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dan 5 ulangan. P0: Ransum diberikan ad libitum, P1: Pembatasan waktu makan tanpa pemberian campuran kunyit dan temulawak (umur 7–14 hari), P2: Pembatasan waktu makan dengan pemberian campuran kunyit dan temulawak 1,7 g/L (70% kunyit 1,2g dan 30% temulawak 0,5g) selama periode pemulihan (umur 15-35 hari) P3: Pembatasan waktu makan dengan pemberian campuran kunyit dan temulawak 3,4 g/L (70% kunyit 2,4g dan 30 % temulawak 1g) selama periode pemulihan (umur 15-35 hari). Peubah yang di amati meliputi konsumsi ransum, bobot potong, bobot organ pencernaan. Data di analisa dengan sidik ragam (ANOVA), Pada peubah yang dipengaruhi perlakuan dilanjutkan uji jarak Duncan. Hasil penelitian menunjukan pembatasan waktu makan ayam broiler dari umur 7 -14 hari berpengaruh terhadap konsumsi ransum. P1,P2,P3, nyata lebih rendah dari P0. Pemberian campuran kunyit dan temulawak tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap konsumsi ransum umur 15- 35 hari, bobot potong, dan bobot organ pencernaan (Proventrikulus, Gizzard, Hati, Pangkreas, dan Panjang usus). Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan (2,4g kunyit dan 1g temulawak) bahwa pemberian campuran kunyit dan temulawak sampai 3,4 gr/L didalam air minum selama periode pemulihan setelah pembatasan waktu makan tidak berpengaruh terhadap bobot organ pencernaan ayam broiler. Kata kunci: Ayam broiler, Pembatasan waktu makan, kunyit,temulawak, organ pencernaan.
Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Peternakan > Kesehatan Hewan |
Depositing User: | FEBRI |
Date Deposited: | 05 Jul 2021 04:13 |
Last Modified: | 05 Jul 2021 04:13 |
URI: | https://repository.unja.ac.id/id/eprint/22234 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |